Surabaya, 25 Juni 2016 - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan meninjau kesiapan seluruh fasilitas baik di darat, udara dan laut. Setelah inspeksi dari Stasiun Kereta Gubeng, rombongan Menteri Perhubungan tiba di Bandara Juanda tepat pukul 16:30 WIB. Kedatangan menteri perhubungan langsung diteruskan dengan pemaparan kesiapan dari stakeholder terkait yakni Otoritas Wilayah 3, PT Angkasa Pura I dan Perum LPPNPI. Dalam hal ini Angkasa Pura I diwakili oleh Human Capital & General Affair Director, Bp Adi Nugroho.
Komentar positif diberikan oleh Menteri Perhubungan Kepada Juanda, yakni untuk kesiapan posko yg mana menampilkan tarif batas atas dan bawah maskapai, akan diteruskan kepada seluruh Bandara dibawah pengawasan Kementerian Perhubungan.
Menteri Perhubungan menyampaikan pula bahwa meskipun enclave sipil, Juanda merupakan bandara yg efisien yaitu dg hanya 1 runway, namun memiliki 2 taxiway dan 2 apron. Dalam hal ini beliau sempat berkomentar bahwa beliau kurang setuju dg pengembangan bandara melalui lahan hasil reklamasi."Memerlukan waktu lebih dari 20 tahun untuk memadatkan lahan hasil reklamasi. Pembangunan di atas lahan reklamasi yg belum berusia 20 tahun tentu saja tidak akan berjangka panjang, misalnya berakibat lahan ambles." tuturnya.
Dalam kesempatan ini juga, Menteri Perhubungan terlihat sempat bercengkerama santai di area smoking room Gedung AOB Bandara Juanda bersama dengan GM Bandara Juanda dan rekan-rekan otoritas bandara sambil melontarkan gurauan-gurauan ringan yang sesekali membuat mereka tertawa lepas bersama.
Kurang lebih pukul 20.00 WIB, Menteri Perhubungan pun meninggalkan Juanda setelah sempat mengikuti buka bersama di area Ibis Budget Hotel Terminal 1 Bandara Juanda.
Salam hangat,
Humas Juanda